Oleh: RUSMAN, S.TH.I, M.TH
السلام عليكم ورحمة وبركاته
الحمد لله رب العالمين حمدا لمن جعلنا أمة واحده امرنا بالجمع ونهنا عن الفرقة.
اشهد أن لا اله إلا الله واشهد ان محمدا عبده و رسوله.
Segala puji hanya bagi Allah yang telah memberikan nikmat kepada seluruh alam.
Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad Saw sebagai Uswatun Hasanah bagi seluruh umat manusia. Semoga beliau mengingat kita di hari yang sangat membutuhkan syafaat kelak.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah.
Dari banyak sifat buruk, ada tiga sifat yang kalau kita lakukan akan menghapus seluruh amal kebaikan kita.
Yang pertama adalah sifat riya'.
Riya' merupakan sifat yang pelakunya selalu ingin dilihat saat melakukan amalan kebaikan dan kecenderungannya ingin dipuji dan dibanggakan. Sifat riya' juga sifat yang Allah kategorikan sebagai ciri kemunafikan serta golongan orang yang mendustakan agama. Orang yang beramal lantas menginginkan amalan itu hanya untuk dipuji orang, dilihat orang, mengharapkan penilaian dari orang, maka dapat dipastikan amalan tersebut sia sia dan tidak mendapatkan pahala sama sekali, bahkan bisa terjerumus kepada syirik.
Firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 264.
ياايهاالذين امنوا لا تبطلوا صدقتكم بالمن والأذ كالذى ينفق ماله رئاء الناس. .....
Hai orang-orang yang beriman, janganlah engkau membatalkan pahala sedekahmu dengan cara menyebut nyebutnya serta menyakiti hati orang yang menerima seperti orang yang berinfak karna Riya kepada manusia ....
Kaum muslimin tentu kita tidak ingin dihadapan Allah pada hari akhir nanti menjadi orang-orang yang sia-sia seluruh amal kebaikan hanya karna Riya..
Untuk era digital sekarang gampang sekali seseorang berlaku riya' seperti pasang status WA, instastory, Facebook dengan tujuan untuk dipuji orang lain dalam beramal bukan untuk niat Lillah.
Beramalah karena Allah semata.
Yang kedua adalah sum'ah.
Sum'ah merupakan salah satu sifat buruk yang pelakunya ingin seluruh amalnya diperdengarkan kepada orang lain. Untuk zaman digital seperti sekarang sangat banyak orang-orang beramal diposting di media sosial tujuannya semata hanya ingin amalnya dilihat orang, didengar orang dengan tujuan pujian semata. Akibat dari sum'ah sama hal nya dengan sifat riya', yakni pelakunya tidak akan mendapatkan nilai dari amalannya melainkan tidak disukai Allah dan cenderung mendapatkan dosa yang sangat besar.
Yang ketiga adalah sifat ujub.
Ujub adalah sifat berbangga diri, menyombongkan diri, dan merasa diri lebih dari segalanya.
Sifat ujub ini terkesan sepele di kalangan sebagian orang, namun kita jangan lupa, bahwa sifat inilah yang menyebabkan iblis Allah usir dari surga, Allah laknat dan dikekalkan dalam neraka jahanam hanya karena iblis merasa ujub penciptaannya lebih baik daripada Nabi Adam as. Padahal kurang apa iblis dibandingkan kita sekarang? Dalam beberapa Kalam ulama mengatakan bahwa iblis sangat taat kepada Allah, selalu memuji Allah, berjumpa dengan Allah, dan tentu sangat berilmu dibandingkan kita. Namun dalam hal ujub saja semua ketaatan iblis, ilmu, popularitas luluh lantah dan sirna dihadapan Allah. Apalah kita kaum muslimin, amal sekedarnya saja, iman juga sekedarnya saja, malah kita tambah dengan sifat ujub, maka dapat dipastikan kita tidak akan Allah anggap apa-apa dari sisi kebaikan jika masih tetap merasa diri paling baik. Maka Allah ingatkan kita dengan firmannya:
Surat Luqman ayat 18 Allah berfirman.
"Janganlah engkau memalingkan wajahmu kepada manusia, dan janganlah berjalan di muka bumi dengan sombong (berbangga diri). Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang membanggakan diri.
Semoga segala amal kita semata mata karena Allah SWT, karena hanya Allah yang akan membalas segala kebaikan kita di dunia dan akhirat. Hijrahkan hati dari pandangan manusia kepada harapan hanya kepada Allah sang maha pemberi ganjaran dari setiap amal.
السلام عليكم ورحمة وبركاته.