Oleh Dr. Sarmini, S.Pd.,M.M.Pd
Sekolah Islam Nabilah, Batam, terkenal dengan sekolah yang sangat banyak dengan kegiatannya sebagai implememtasi Kurikulum Merdeka. Di mana Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang menerapkan sistem pembelajaran intrakurikuler yang lebih beragam. Dalam kurikulum ini, pembelajaran berbasis konten lebih diutamakan dan diusahakan berjalan secara optimal. Sehingga, peserta didik memiliki waktu yang cukup untuk memahami konsep.
Setiap daerah biasanya memiliki karakteristik dan kebutuhan peserta didik yang berbeda. Baik secara pendekatan, metodologi, hingga evaluasi. Karena itu, sudah sewajarnya jika guru atau sekolah memiliki kebebasan untuk menentukan kurikulum sesuai kebutuhan. Penerapan kurikulum yang fleksibel diharapkan mampu mengoptimalkan bakat dan kemampuan peserta didik. Sehingga, tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan lebih baik.
Kurikulum Merdeka, di dalamnya ada Profile Pelajar Pancasila. Apa Profil Pelajar Pancasila itu ? Profil Pelajar Pancasila merupakan sejumlah ciri karakter dan kompetensi yang diharapkan untuk diraih oleh peserta didik, yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila.
Jadi nilai-nilai luhur yang harus diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Dan Kunjungan Edukatif dengan kegiatan Bakti Sosial mempunyai tujuan selaras dengan Pembangunan Karakter Peserta Didik, yang termaktup dalam sila-sila pada Pancasila. Karakter-karakter : menghormati kepercayaan/keyakinan orang lain, menghormati perbedaan pendapat, tidak berssteru dan menjaga persatuan, bermusyawarah untuk mufakat, serta bersikap adil.
Bila kita dapat menerapkan Pendidikan karakter dengan baik, akan tercipa rasa empati dan kepedulian social kita terhadap orang lain. Salah satu wujud empati kita terhadap orang lain dapat terlihat pada Kegiatan Edukatif yang merupakan Program Semester di Sekolah Islam Nabilah, Batam.
Pengabdian Masyarakat dalam Kegiatan Kunjungan Edukatif dan Bakti Sosial ini, Sekolah Islam Nabilah Batam menggandeng DSNI Amanah ke Yayasan Al Fateh. Kegiatan ini bertujuan sebagai bentuk kepedulian Sosial kita terhadap Kegiatan Rehabilitasi yang diprogramkan oleh Yayasan Al Fateh terhadap 75 Orang Dengan Gangguan Jiwa ( ODGJ). Dan Tim juga menyalurkan Sembako untuk Yayasan agar dapat meringankan secara materi untuk kebutuhan ODGJ yang ada di Lembaga tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan hari Kamis, tanggal 9 Maret 2023, menjelang bulan Ramadhan. Peserta Kunjungan terdiri dari 65 siswa, 15 Guru Sekolah Islam Nabilah.
Keberadaan Yayasan Al Fateh ini merupakan bukti bahwa di sekitar kita masih banyak orang-orang yang membutuhkan kepedulian social dan juga mengutamakan keshatan baik jasmanai dan sangat penting Kesehatan rohani/ mental/jiwa.
Menurut Darajat (dalam Bukhori, 2006) berpendapat kesehatan mental dipengaruhi oleh dua indikator yaitu indikator internal dan indikator eksternal. Indikator internal : kepribadian, kondisi fisik, perkembangan dan kematangan, kondisi psikologis, keberagamaan, sikap menghadapi problema hidup dan keseimbangan dalam berfikir. Indikator eksternal : keadaan ekonomi, budaya dan kondisi lingkungan, baik lingkungan keluarga, masyarakat, maupun lingkungan pendidikan.
Menurut Kemenkes, 2014, Orang dengan gangguan jiwa yang disingkat ODGJ ialah orang yang mengalami gangguan pikiran, perilaku, serta perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan perubahan perilaku yang bermakna, dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan bagi orang tersebut sehingga tidak produktif secara ekonomi maupun sosial.
Maka Kegiatan Kunjungan yang kami lakukan Hari Kamis, tanggal 9 Maret 2023, ini diharapkan akan menjadi awal Kerjasama yang baik, silaturahim dan juga dapat memberi bantuan sembako ( beras, minyak, mie instan, gula, tepung ). Diharapkan tujuan dari Kunjungan, dan Bakti Sosial ini dapat menjadikan bentuk Kepedulian kita terhadap ODGJ yang sedang rehabilitasi di Yayasan Al Fateh. Yayasan Al Fateh, Teluk Mata Ikan, Nongsa, Kota Batam, membutuhkan lebih banyak lagi pihak-pihak yang peduli dan memperhatikan program rehabilitasi ODGJ.
Yayasan Mohammad Alfateh Batam yang berdiri tahun 2021 ini di ketuai oleh Gus Abdul Qodir Jailani yang merupakan putra pendiri Pondok Pesantren Yayasan Moh. Alfateh . Jumlah anggota Yayasan : 15 Orang .
Semoga banyak lagi Lembaga-lembaga baik negeri atau swasta , mesyarakat, serta orang -orang yang akan melakukan kegiatan social seperti yang dilakukan Sekolah Islam Nabilah, sehingga meningkatkan empati dan kepedulian social di sekitar kita. Dan ini merupakan Pembelajaran Karakter pada anak-anak kita.