Oleh: Dr. Sarmini, S.Pd.,M.M.
Banyak perubahan positif dan dinamis pada dunia Pendidikan. Hal ini bertujuan agar Pendidikan nasional lebih baik lagi. Salah satunya adalah Penyelenggaraan UN tahun 2021, telah dirubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter, yaitu terbagi menjadi kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi), dan penguatan pendidikan karakter
Asesmen Kompetensi Minimum difokuskan literasi dan numerasi. Hal ini karena Literasi dan numerasi adalah kompetensi yang sifatnya general dan mendasar. Kemampuan berpikir tentang, dan dengan, bahasa serta matematika diperlukan dalam berbagai konteks, baik personal, sosial, maupun profesional. Dengan mengukur kompetensi yang bersifat mendasar, pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa guru diharapkan berinovasi mengembangkan kompetensi siswa melalui berbagai pelajaran melalui pengajaran yang berpusat pada siswa
Fokus asesmen adalah kompetensi berpikir, sehingga hasil pengukuran tidak sekadar mencerminkan prestasi akademik pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika saja. Literasi dan numerasi justru bisa dan seharusnya memang dikembangkan melalui berbagai mata pelajaran, termasuk IPA, IPS, kewarganegaraan, agama, seni, dan seterusnya. Pesan ini penting dipahami oleh guru, sekolah, dan siswa untuk meminimalkan risiko penyempitan kurikulum pada pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika.
Praktik Literasi dan Numerasi ini dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan yang menarik di sekolah. Hal tersebut melibatkan peran siswa dan guru serta orang tua siswa berkolaborasi mengaplikasikan Kurikulum Merdeka secara holistic.
Di Sekolah Islam Nabilah, Batam, diadakan Praktik Market Day pada hari Rabu dan Kamis, tanggal 14-15 Juni 2023. Di mana kegiatan ini melibatkan siswa kelas I hingga kelas V. Kegiatan ini dilakukan setelah kegiatan Class Meeting sebelum mereka menerima Laporan Hasil Belajar Siswa ( rapor ) kenaikan kelas.
Respon positif dari warga sekolah dengan kegiatan ini dapat membarikan manfaat :
Dengan kegiatan Market Day diharapkan siswa dapat mempraktikkan literasi dan numerasi secara menyeluruh, menyenangkan dan efektif efisien. Karena mereka anak berinteraksi dengan sesame siswa sebagai penjual dan pembeli. Berfikir dan mencerna harga yang ditawarkan dari barang dagangan mereka dan mendapatkan laba serta berfikir bagaimana melayani pembeli dengan menggunakan pemilihan diksi yang baik.
Kreatifitas seperti ini sangat dibutuhkan dalam berpikir dan berhitung dengan mencerna bahasa dari lawan bicaranya, baik siswa berperan sebagai “seller” ataupun “buyer”.
Praktik literasi dan numerasi di sekolah Islam Nabilah, Batam, dilakukan dalam berbagai manifestasi agenda kegiatan dengan keberagamannya sesuai kreativitas dan kondisi serta kemampuan satuan pendidikan dalam menerjemahkan praktik tersebut.